472 Warga di Jakut Terserang Penyakit DBD
Rabu, 14/09/2011, 16:44 WIB
dok/b8
Sebanyak 472 warga Jakarta Utara terserang penyakit demam
berdarah dangue (DBD) sejak Januari hingga minggu pertama September
2011, kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Kurinianto Amin.
Untuk
mengurang serangan nyamuk yang dapat menimbulkan kematian itu, pihaknya
sedang gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), kata
Kurinianto di Jakarta, Rabu (14/9/2011).
Ia menjelaskan, wilayah
tertinggi yang diserang nyamuk DBD ada di Kecamatan Tanjungpriok dengan
123 kasus. Sedangkan wilayah yang terendah Kecamatan Pademangan dengan
tiga kasus.
Menurut Kurinianto, dari tahun ke tahun, jumlah kasus DBD di Jakarta Utara mengalami penurunan yang drastis.
"Salah satu formula yang tepat dalam menurunkan kasus DBD, yakni melalui PSN," ujarnya.
"Kita
tetap harus menekan kasus DBD". Kedepannya, jika PSN biasanya hanya
dilakukan satu kali dalam sepekan, ke depan diharapkan PSN bisa
dilakukan setiap hari di setiap kelurahan atau RW yang mewakilinya.
Ia
mengatakan, tempat yang menjadi sasaran PSN, antara lain tempat
rekreasi, tempat umum, sekolah, ibadah, perkantoran, dan juga kantor
Wali kota Jakarta Utara.
Dengan dilakukan PSN, tingkat penyebaran
nyamuk aedes aegypti dapat ditekan, sehingga kasus DBD di Jakarta Utara
semakin menurun.
Wali kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono saat
ditanyai mengenai DBD, mengatakan sudah memerintahkan kepada 31 lurah
untuk melakukan PSN.
Perhatian serius Pemkot Administrasi Jakarta
Utara di tahun 2011, salah satu upaya yang akan dilakukan dengan
menggencarkan kembali kegiatan Jumat bersih dan mengoptimalkan peran
juru pemantau jentik (jumantik) yang selama ini dinilai kurang maksimal.
Wali kota pun menginstruksikan ke setiap Puskesmas agar PSN dilakukan, sampai Jakarta Utara terbebas dari DBD.
Sebelumnya,
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dien Emmawati menyambut
baik penemuan vaksin DBD oleh para peneliti asia. Bahkan, dia telah
melakukan uji coba vaksinasi DBD terhadap 700 anak di beberapa wilayah
DKI Jakarta pada 1 Juni 2011 lalu.
"Saya berharap vaksin ini
berhasil mencegah DBD dengan membangun antibody terhadap virus DBD.
Kalau ini berhasil, maka kita akan aman dari DBD," harapnya. (Aef/At)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar