6 Langkah Rumah Bebas Nyamuk
Rumah yang sehat adalah rumah yang menjamin masuknya cahaya alami dan udara bisa bersirkulasi.
TERKAIT:
Kompas.com - Aedes aegypti maupun Aedes albopictus
adalah nyamuk penular atau vektor utama virus dengue di Indonesia.
Meski tahun 2010 terjadi terjadi penurunan angka kejadian penyakit
akibat nyamuk, namun masyarakat diminta jangan terlena dan lupa dalam
mencegah demam berdarah.
PT.Johnson Home Hygiene melalui produk
terbarunya Baygon Maximal bekerja sama dengan Direktorat Jenderal
Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes RI, Institut
Pertanian Bogor, dan Ikatan Arsitek Indonesia, kemarin (31/1)
meluncurkan kampanye nasional Rumahku Bebas Nyamuk Maximal di Jakarta
dan akan disosialisasikan ke beberapa kota.
Berikut adalah 6 langkah rumah bebas nyamuk yang bisa diterapkan masyarakat.
1. Maksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami
Sifat
nyamuk adalah suka bersarang di lingkungan yang lembab, dingin, dan
gelap. Karena itu upayakan agar bangunan rumah memiliki sirkulasi udara
dan pencahayaan alami. Selain jendela, penggunaan genteng kaca,
glassblock dan fiber transparan bisa memaksimalkan pencahyaan alami di
kamar mandi atau ruangan lain.
2. Hilangkan genangan air di
sekitar rumah
- Seluruh tempat penampungan air di sekitar rumah, seperti
bak mandi, ember, tempayan, atau alas pot bunga harus dikuras dengan
rutin seminggu sekali dan tutup dengan rapat agar tidak menjadi tempat
bertelur nyamuk.
- Sampah dan barang bekas yang bisa menampung
air hujan bisa didaur ulang. Pastikan juga selokan dan talang air bebas
dari sampah dan tidak tergenang air.
- Kolam di taman bisa diberi beberapa ekor ikan sebagai predator alami larva nyamuk.
3. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan
- Hindari menggantung baju di gantungan dalam waktu lama karena bisa menjadi hunian yang nyaman bagi nyamuk.
- Demi kesehatan, sebaiknya ternak ditempatkan terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri.
4. Pangkas tanaman yang terlalu rimbun
-
Tanaman yang berdaun rimbun bisa menjadi hunian yang disukai nyamuk,
karena itu pangkaslah daun-daun yang terlalu rimbun secara berkala.
- Beberapa jenis tanaman seperti Lavender, Akar Wangi, Geranium, Zodia, dan Selasih memiliki aroma yang sangat dibenci nyamuk.
5. Cegah nyamuk dengan memasang kelambu atau kasa nyamuk di lubang ventilasi atau jendela.
6. Gunakan anti nyamuk yang aman.
-
Letakkan anti nyamuk dengan jarak 1,5 meter dari manusia. - Pastikan
sirkulasi udara baik agar obat anti nyamuk, baik berbentuk bakar atau
semprot, tidak mengganggu pernapasan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Bumi Makin Panas, Nyamuk Jadi Ganas
Kompas.com —
Pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim tidak hanya berdampak
pada bidang lingkungan dan pertanian, tapi juga secara tidak langsung
berdampak pada kesehatan masyarakat. Meningkatnya suhu dan kelembaban
akan memengaruhi peningkatan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Penyakit infeksi yang ditularkan oleh nyamuk dan kecenderungannya
meningkat antara lain filariasis (kaki gajah), malaria, radang otak
akibat west nile virus dan Japanese encephalitis, chikungunya, serta demam berdarah.
"Peningkatan suhu akan memengaruhi bionomik atau perilaku menggigit
dari populasi nyamuk menjadi semakin beringas. Angka gigitan rata-rata
nyamuk juga meningkat dan perkembangbiakan nyamuk semakin cepat," kata
Prof dr Umar-Fahri Achmadi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia di sela acara program "Aku Anak Sehat 2010" yang
diadakan Tupperware Indonesia di Cibubur, Bogor, Rabu (29/9/2010).
Intergovermental Panel on Climate Change tahun 1996 menyebutkan,
insiden demam berdarah dengue di Indonesia dapat meningkat tiga kali
lipat pada tahun 2070.
Intensitas curah hujan yang meningkat
akibat meningkatnya temperatur udara juga berakibat pada makin banyaknya
volume genangan air. Padahal, air merupakan tempat ideal berkembang
biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebar virus dengue.
"Makin banyak tempat berkembang biak nyamuk, bertambah pula jumlah
nyamuk. Akibatnya, risiko orang tergigit dan tertular penyakit juga
semakin besar," kata Umar.
Untuk beradaptasi dengan beberapa
dampak perubahan iklim tersebut, Umar mengatakan hanya ada dua pilihan,
yakni melakukan pencegahan atau mengobati penyakit jika tertular.
"Kita bisa mengurangi jumlah populasi nyamuk dan memperkecil penularan
penyakit dengan melakukan pembersihan tempat-tempat perindukan nyamuk,"
katanya.
Kebiasaan melakukan hidup sehat juga harus dilakukan,
seperti kebiasaan mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, serta
mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pada
anak-anak, Umar juga menekankan pentingnya imunisasi. "Anak sekolah
merupakan kelompok yang rentan terhadap dampak perubahan iklim,"
katanya.
Perubahan iklim membawa perubahan pada potensi penyakit
menular. Karena itu, seharusnya perilaku hidup kita juga ikut berubah
untuk mencegah infeksi penyakit.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
PENANGANAN DBD
Pemberantasan Sarang Nyamuk Belum Efektif
Bandung,Kompas -
Pemberantasan sarang nyamuk untuk menangani penyakit demam berdarah
dengue belum memberikan hasil signifikan bagi masyarakat. Oleh karena
itu, dibutuhkan strategi baru untuk menanggulangi masalah ini.
”Belum
optimalnya penanganan demam berdarah tanpa disadari membuat kasus
demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat,” kata Kepala Dinas
Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati dalam Simposium Penatalaksanaan Demam
Berdarah Dengue pada Anak, Sabtu (20/11) di Bandung.
Alma
mengatakan, strategi hanya mengandalkan pemantau jentik nyamuk
dikhawatirkan sulit menyelesaikan kasus DBD di Jabar. Alasannya,
penanganan DBD terbentur banyak tembok, seperti derasnya laju
transportasi, migrasi penduduk, dan sifat masyarakat yang lekas bosan
dan berpuas diri.
Data Dinas Kesehatan Jabar menyebutkan, kasus
tersangka DBD di Jabar mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.
Bila tahun 2005 penderitanya 17.488 orang per tahun, lima tahun
kemudian jumlahnya menjadi 37.861 orang per tahun. Daerah dengan angka
kejadian tinggi adalah Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kota Bekasi, Kota
Bogor, dan Kota Depok.
Masyarakat diharapkan tidak sekadar
dijadikan obyek, tetapi juga subyek. Caranya, melalui pendekatan
antarkeluarga, penggalian karakteristik khas suatu daerah, dan jaminan
anggaran dari pemerintah daerah untuk membiayai proses itu.
”Masyarakat
diharapkan memiliki tanggung jawab pribadi karena cara
penanggulangannya dilakukan atas usulan dan keinginan mereka sendiri,”
katanya.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran Azhali Manggus Sjahrodji mengimbau masyarakat
mengonsumsi obat yang tepat untuk menurunkan demam pada anak, termasuk
DBD.
”Cara paling aman, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah menggunakan parasetamol,” ujar Azhali. (CHE).
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Nyamuk Juga Pilih-pilih Korban Gigitan
KOMPAS.com —
Nyamuk sepertinya tidak pandang bulu dalam menggigit korbannya. Namun,
nyamuk sesungguhnya lebih menyukai darah manusia berjenis kelamin
perempuan. Para peneliti menduga, nyamuk suka menggigit kaum wanita
karena darahnya lebih manis akibat pengaruh hormon estrogen.
Selain itu, nyamuk juga lebih memilih orang yang berbadan besar sebagai korbannya. Mengapa? Dalam riset yang dimuat dalam Annals of Internal Medicine
disebutkan, orang gemuk atau yang berbadan besar cenderung mengeluarkan
panas atau karbon dioksida lebih banyak sehingga menarik nyamuk.
Bukan hanya pria, wanita yang berbobot tubuh besar juga menjadi incaran
nyamuk. Penelitian terhadap para ibu hamil membuktikannya. Hal itu
terjadi karena ibu hamil mengembuskan karbon dioksida lebih banyak dan
memiliki suhu tubuh lebih tinggi sehingga dapat dideteksi nyamuk dengan
mudah.
Hal lain yang menjadi incaran nyamuk adalah asam laktat.
Itu sebabnya mengapa orang yang sedang beraktivitas di luar ruangan dan
berkeringat sering digigit nyamuk. "Nyamuk bisa mencium senyawa kimia
yang dikeluarkan kulit manusia dari jarak 30 meter," kata dr Clifford W
Basset dari Allergy and Asthma Care of New York, Amerika Serikat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
7 Penyebab Nyamuk Mengincar Anda
Nyamuk ternyata senang menghisap sari bunga. Itu sebabnya ia suka ketika Anda mengenakan parfum beraroma bunga.
TERKAIT:
KOMPAS.com
- Rumah yang panas biasanya menarik bagi nyamuk. Mungkin Anda tak tahu
apa penyebabnya, dan hanya mengamati saja. Namun sebenarnya, ada banyak
alasan mengapa nyamuk begitu tertarik pada manusia. Tujuh alasan di
bawah ini mungkin juga Anda sadari.
1. Anda selalu memakai pakaian warna gelap.
Nyamuk sejak dulu memang "diprogram" untuk memburu mamalia, yang kulit
dan bulunya cenderung gelap, begitu menurut ahli entomologi Grayson
Brown, PhD. Dalam eksperimennya, pekerja laboratorium Brown mengenakan
pakaian warna putih. Terbukti, nyamuk tak begitu ngebet pada mereka.
2. Anda menyemprotkan parfum beraroma bunga.
Nyamuk senang menghisap cairan manis pada bunga, sebagai bekal
energinya untuk terbang dan menyengat. Jika Anda mengenakan parfum
beraroma mawar, tak salah jika nyamuk mengira Anda bunga mawar.
3. Anda gemar minum bir.
Peminum bir ternyata 63 persen lebih menarik bagi nyamuk ketimbang
peminum air putih, demikian menurut suatu penelitian di Perancis.
Alkohol memang mempengaruhi bau mulut dan aroma tubuh. Meskipun begitu,
masih perlu penelitian lebih lanjut apakah hal ini juga terjadi pada
peminum tipe alkohol lain, seperti anggur dan koktil.
4. Anda hamil.
Menurut para peneliti, ibu hamil dua kali lebih menarik daripada
perempuan yang tidak hamil. Khususnya pada trimester akhir kehamilan,
perempuan akan menghembuskan nafas 21 persen lebih banyak, dan ini
memikat nyamuk yang memang menyukai karbondioksida dan kelembaban. Suhu
tubuh ibu hamil juga cenderung lebih tinggi, sehingga lebih mudah
dideteksi oleh nyamuk.
5. Anda tidak mengosongkan air di bathtub.
Anda tahu kan, nyamuk tertarik dengan kubangan atau genangan air.
Misalnya air hujan yang tertampung di kaleng kosong. Untuk mencegah
nyamuk memasuki rumah, pastikan tidak ada genangan air di rumah,
mandilah di bahttub (berendam) setidaknya sekali seminggu saja,
pangkas rumput di halaman secara teratur, dan tutupi kolam renang di
rumah (bila ada) saat tidak digunakan.
6. Anda senang tidur larut malam.
Nyamuk lebih banyak aktif mulai sore hingga dini hari. Saat itulah
mereka mulai berburu di rumah Anda. Hindari kebiasaan makan di luar
ruangan, agar Anda tidak menjadi mangsa nyamuk.
7. Anda sering berkeringat.
Para peneliti di Universita Yale mendapati bahwa nyamuk bisa mengincar
senyawa kimia dalam keringat kita. Keringat juga bisa membuat obat
nyamuk yang Anda kenakan (misalnya yang dioleskan atau disemprotkan)
mudah lenyap. Karena, oleskan kembali tiap beberapa jam.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Usir Nyamuk Tanpa Bahan Kimia
Kompas.com -
Bagaimana cara Anda menangkal gigitan nyamuk? Penggunaan antinyamuk,
baik dioles di kulit atau disemprot mungkin lebih banyak dipilih karena
lebih efektif mengusir nyamuk. Namun, produk berbahan kimia itu pada
umumnya bersifat toksik, bisa menimbulkan iritasi kulit, serta
meninggalkan bau.
Untuk Anda yang lebih menyukai cara alami dan
non kimia, sebenarnya kipas angin di rumah bisa jadi penangkis nyamuk
yang efektif.
Penelitian menunjukkan angin adalah metode yang
efektif untuk melawan nyamuk dan serangga udara lainnya. Hembusan angin
akan membuat nyamuk tidak bisa mendarat di kulit Anda, seperti halnya
badai yang menyebabkan pesawat tidak bisa mendarat di bandara.
Alasan lain yang lebih ilmiah adalah, kipas angin akan menipiskan
karbondioksida yang dihirup. Karbon dioksida adalah senyawa kimia yang
paling menarik nyamuk. Angin dari kipas angin juga akan membuat suhu
tubuh Anda lebih dingin di mana keringat, asam, dan panas tubuh akan
menarik nyamuk mendekat.
Dalam sebuah studi yang dilakukan di
tahun 2003, ahli epidemiologi dari Michigan State University menggunakan
perangkap yang dipasang di dataran basah untuk menarik nyamuk.
Pelepasan karbon dioksida ternyata menarik lebih banyak serangga ke
dalam perangkap. Dan, makin banyak karbon dioksida, makin banyak nyamuk.
Menggunakan kipas angin dengan variasi kecepatan dinilai lebih
efektif untuk mengusir nyamuk, baik di dalam atau di luar ruangan.
---------------------------------------------------------------------------------------------
DEMAM BERDARAH
Waspadai Perubahan Perilaku Nyamuk
"Aides Aigepty"
Serang, Kompas - Perubahan perilaku nyamuk Aides aigepty merupakan
salah satu faktor yang perlu diwaspadai warga agar bisa menekan
penyebaran penyakit demam berdarah dengue. Perubahan perilaku tersebut
meliputi habitat, kemampuan terbang, dan juga waktu menggigit.
”Dulu
nyamuk pembawa virus DBD dikenal menyukai air jernih, tetapi belakangan
ditemukan pula di air kotor,” kata Kepala Subbidang Pengendalian
Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Banten Dendi di Serang, Provinsi
Banten, Jumat (7/5).
Sekarang, nyamuk itu ternyata juga bisa
berada di lantai tingkat atas. Padahal, dulunya nyamuk ini dijumpai di
lantai bawah dengan ketinggian terbangnya sekitar dua meter ke arah
vertikal.
Sebelumnya, diketahui juga bahwa nyamuk Aides aigepty
terbiasa menggigit pada pagi hari, yakni sekitar pukul 10.00, dan pada
sore hari antara pukul 14.00 dan 18.00. Namun, nyamuk itu sekarang juga
menggigit pada malam hari. Selain akibat mutasi gen, kata Dendi,
perubahan perilaku nyamuk dimungkinkan sebagai bentuk adaptasi serangga
itu terhadap lingkungan dan faktor lainnya yang juga berubah.
Dendi
meminta warga menghilangkan sarang nyamuk, memasang kasa antinyamuk di
lubang ventilasi, tak menggantung pakaian, dan selalu mencermati agar
gorden tidak menjadi tempat nyamuk menempel.
Sementara itu, kasus
DBD yang terdeteksi di RS Cipto Mangunkusumo dan RSUD Tarakan tidak
mengalami lonjakan yang signifikan. Namun, pasien DBD masih berobat
silih berganti.
Kepala Bagian Pemasaran dan Humas RSCM Antaria,
Jumat (7/5), mengatakan, pelayanan kesehatan untuk penderita DBD
mendapatkan jaminan dari Pemprov DKI Jakarta. Dua bulan terakhir, setiap
hari ada 1-3 pasien yang berobat karena DBD. Sebagian besar bisa
diobati. Satu pasien meninggal pada awal Mei ini lantaran terlambat
berobat.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan RSUD Tarakan, jumlah
penderita DBD yang dirawat rata-rata lima orang per hari. ”Hingga kini
belum ada lonjakan kasus DBD di RSUD Tarakan. Velbed juga belum
dipakai,” ucapnya.
Di Kota Depok, warga mencemaskan penyebaran
DBD. ”Warga meminta fogging di Cimanggis dan Sawangan. Kami masih
mengupayakan,” tutur Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit
dan Lingkungan Dinas Kesehatan Depok Ani Rubiyani. (CAS/ART/NDY)
---------------------------------------------------------------------------------------------
Nyamuk-nyamuk Penebar Penyakit
KOMPAS.com — Meski ukuran tubuhnya kecil dan berat badannya 2-2,5 miligram, hingga kini nyamuk masih menjadi musuh yang belum terkalahkan.
Setiap
tahun, nyamuk penular penyakit masih dengan leluasa menyebarkan virus
dan parasit, menyebabkan sekitar 1,62 juta orang terserang malaria
klinis dan lebih dari 100.000 orang menderita demam berdarah dengue di
Indonesia.
Penyakit filariasis atau kaki gajah, chikungunya, dan
radang akut susunan saraf atau Japanese Enchepalitis juga belum bisa
terberantas tuntas karena serangga yang tergolong famili Culicidae ini masih bisa berkembang biak dengan baik.
Menurut ahli parasitologi Prof Mohammad Sudomo, setidaknya ada 29 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Aedes, Culex, dan Mansonia yang menjadi perantara penularan penyakit di Indonesia.
"Ada 20 spesies nyamuk Anopheles, enam spesies nyamuk Mansonia, dua spesies nyamuk Aedes dan satu spesies nyamuk Culex," kata ayah dari empat anak yang dikukuhkan menjadi Profesor Riset tahun 2008 itu.
Spesies nyamuk Anopheles, termasuk Anopheles balabacensis, Anopheles maculatus, Anopheles barbirostris, dan Anopheles sundaicus, menularkan penyakit malaria dengan memasukkan protozoa dari genus Plasmodium ke dalam darah manusia melalui gigitannya.
Nyamuk Aedes jenis Aedes aegypti memasukkan
virus dengue yang menyebabkan demam berdarah dengue. Nyamuk yang
dikenal dengan belang hitam putih pada badan dan kakinya ini juga dapat
menularkan penyakit chikungunya.
Sementara itu, nyamuk yang tergolong dalam genus Culex dan Mansonia umumnya menularkan filariasis dengan memasukkan cacing filaria ke dalam darah manusia melalui gigitannya.
"Nyamuk Culex quinquefasciatus menularkan filariasis yang disebabkan oleh cacing filaria jenis Wucheraria bancrofti dan nyamuk Mansonia annulifera menularkan filariasis yang disebabkan cacing jenis Brugia malayi," kata Prof Sudomo.
Siklus hidup nyamuk-nyamuk penular penyakit tersebut, menurut dia, secara umum hampir sama.
Masa
pradewasa, dari telur, larva hingga pupa terjadi di air dan berlangsung
antara 7 dan 14 hari. Hal ini tergantung dari suhu dan kondisi
lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, proses perubahan pupa
atau kepompong menjadi nyamuk, katanya, berlangsung lebih singkat, yakni
antara dua dan tiga hari.
"Nyamuk betina yang baru keluar
dari pupa akan langsung terbang, berputar-putar di sekitarnya untuk
mencari nyamuk jantan dan kawin," katanya.
Setelah perkawinan
selesai, dia melanjutkan, nyamuk betina akan beristirahat sebentar
untuk kemudian terbang mencari darah yang dibutuhkan untuk mematangkan
telur-telurnya nanti.
"Nyamuk yang sudah berhasil mendapatkan
darah dengan menggigit hewan atau manusia akan kembali beristirahat di
tempat perindukan dan meletakkan telurnya pada tanaman air. Seekor
nyamuk betina bisa mengeluarkan 100-200 telur dan menetaskan 75 hingga
150 di antaranya," kata dia.
Dalam hal ini, ada nyamuk yang
menggigit pada siang hari dan malam hari. Nyamuk yang menularkan virus
dengue biasanya menggigit pada siang hingga petang hari, sedangkan
nyamuk yang menularkan penyakit malaria dan kaki gajah biasa menggigit
pada malam hari.
Ia menjelaskan pula bahwa hanya nyamuk
betina yang menggigit manusia dan hewan untuk mendapatkan darah. "Nyamuk
jantan biasanya makan sari tumbuhan saja. Siklus hidupnya pun lebih
pendek," katanya.
Menghalau nyamuk
Prof
Sudomo mengatakan, pengetahuan mengenai siklus hidup dan perilaku nyamuk
penular penyakit bisa menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan dan
program pengendalian vektor (agen perantara penularan penyakit).
"Setiap
jenis nyamuk punya tempat perindukan spesifik. Kalau kita mengenali
tempat itu dan menghilangkannya, tentu nyamuk tidak akan bisa tumbuh dan
berkembang biak," katanya.
Ia mencontohkan, nyamuk Aedes suka hidup dan berkembang biak pada genangan air jernih yang tidak langsung bersentuhan dengan tanah, nyamuk Anopheles sundaicus perlu habitat air payau, Anopheles aconitus perlu habitat persawahan dengan air jernih yang selalu mengalir.
Selain
itu, kata dia, pengendalian vektor bisa dilakukan dengan menempatkan
pemangsa nyamuk di lokasi-lokasi yang menjadi habitat nyamuk. "Dan
pilihan terakhir menggunakan insektisida," katanya.
Menurut
Sabar Paulus dari Sub Direktorat Pengendalian Vektor Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan,
pemerintah sudah memasukkan teknik pengendalian tersebut ke dalam
program pengendalian vektor terpadu.
"Penggunaan insektisida
dibatasi hanya di daerah endemis tinggi atau bila ada kejadian luar
biasa. Di luar itu, pengendalian vektor difokuskan pada upaya
pengelolaan lingkungan dan penggunaan kontrol biotik," katanya.
Upaya pengelolaan lingkungan yang dia maksud termasuk pembasmian tempat perindukan nyamuk.
Laguna,
rawa, persawahan, dan selokan, dia menjelaskan, harus dibersihkan dari
vegetasi yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Tempat-tempat
penampungan air yang ada di rumah pun, katanya, harus selalu dikuras
dan dibersihkan supaya tidak menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk
untuk berkembang biak.
Ia menambahkan, gerakan 3M plus yang
menyeru masyarakat untuk menguras dan membersihkan tempat penampungan
air, mengubur barang bekas yang bisa menampung air, dan menaburkan abate
pada air yang tertampung sangat efektif untuk memberantas sarang
nyamuk.
"Ikan pemangsa nyamuk, seperti ikan timah, bisa dilepaskan di tempat-tempat yang diduga menjadi sarang nyamuk," ujarnya.
Dia
juga mengimbau masyarakat untuk menghindari gigitan nyamuk dengan
menggunakan kelambu dan menggunakan obat nyamuk oles atau bakar.
Program
dan kebijakan pengendalian vektor yang telah dilakukan pemerintah,
menurut Prof Sudomo, sudah tepat. Namun, hal itu belum terlaksana dengan
baik di lapangan.
Sabar pun mengakui bahwa selama ini pemantauan dan evaluasi kegiatan pengendalian vektor masih lemah.
Hal
itu membuat kegiatan pengendalian vektor belum bisa memberikan dampak
nyata terhadap upaya pengendalian penyakit tular vektor.
Nyamuk-nyamuk penular penyakit masih leluasa menebarkan penyakit yang merenggut ribuan jiwa setiap tahun.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Usir Nyamuk dengan Cara Alami
KOMPAS.com - Obat
penyemprot nyamuk yang terbuat dari bahan-bahan kimiawi DEET sebenarnya
tak baik untuk tubuh manusia. Disebutkan oleh situs Intent, beberapa
riset menunjukkan bahwa kandungan DEET (diethyl-meta-toluamide)
pada obat penyemprot terkait dengan kerusakan pada otak. Nah, daripada
menggunakan zat berbahaya di rumah, lebih baik pilih yang alami, kan?
Berikut adalah beberapa zat alami yang mampu mengusir nyamuk-nyamuk membandel.
* Citronella.
Ini adalah salah satu yang paling terkenal mampu mengusir nyamuk. Untuk
dioleskan, pilih minyak esensial citronella murni, jangan minyak
pewangi ruangan (fragrance oil). Minyak pewangi yang digunakan untuk membakar tidak cukup untuk dioleskan dan menghalau nyamuk.
* Minyak kedelai.
The New England Journal of Medicine melaporkan, bahwa minyak kedelai
juga sama efektifnya dengan obat nyamuk DEET. Harga minyak kedelai pun
lumayan terjangkau, plus baik sebagai pelembap kulit. Riset lain
mengatakan, bahwa kandungan dalam kedelai bisa memperlambat pertumbuhan
rambut pada tubuh ketika dioleskan.
* Catnip. Sejenis tumbuhan harum bernama catnip ditengarai memiliki efektivitas 10 kali lebih baik dibanding DEET dalam menghalau nyamuk.
* Minyak biji neem,
yang diekstrak dari tanaman yang tumbuh di India dikabarkan lebih
efektif ketimbang DEET. Riset ini dikeluarkan oleh Institut Malaria di
India.
* Lavender. Minyak lavender juga memiliki
wangi yang harum dan memiliki efek menenangkan, baik untuk mengusir
nyamuk. Carilah minyak esensial lavender untuk dibalurkan pada tubuh.
Atau, sabun beraroma lavender.
* Bawang putih.
Nyamuk tak tahan bau bawang putih. Jika Anda benar-benar terganggu
dengan nyamuk, coba makan banyak bawang putih, aromanya akan keluar
lewat kulit Anda. Tentu jika Anda tak masalah dengan memiliki bau badan
ini.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Hilangkan Bekas Gigitan Nyamuk
Atasi gatal bekas gigitan nyamuk dengan cara alami.
KOMPAS.com — Gigitan
nyamuk yang memerah biasanya gatal dan berlangsung beberapa hari.
Ketika menusukkan jarumnya untuk menghisap darah manusia, nyamuk akan
mengeluarkan air liur sehingga kulit akan sedikit membengkak, dan gatal.
Atasi segera rasa gatal dengan cara alami berikut ini.
Pasta gigi
Untuk
mengatasi dengan cepat dan mudah, pasta gigi bisa mengatasi rasa gatal
akibat gigitan nyamuk. Ahli holistik, Jennifer Crain, dari
Greenspiralherbs.com mengatakan bahwa pasta gigi, khususnya yang
mengandung peppermint, dapat menghilangkan rasa gatal. Peppermint memberikan sensasi mendinginkan pada kulit yang meradang.
Es batu
Dinginnya
es batu akan meredakan gatal pada kulit. Demikian anjur Neal Schultz,
dermatolog dari DermTV. Bungkus es batu dalam kain atau handuk kecil,
lalu kompres bekas gigitan nyamuk untuk menghilangkan rasa gatalnya.
MaduSelain
baik untuk meredakan radang tenggorokan, madu juga baik untuk meredakan
radang pada kulit. “Madu sangat baik untuk meredakan segala yang
meradang,” ungkap dr Schultz. Ia menyarankan untuk mencampur air dan
madu dengan perbandingan 1:3, lalu celupkan cotton bud, dan oleskan pada bintik-bintik bekas gigitan nyamuk.
Lemon
Lemon
memiliki zat yang mengandung antiradang dan efek anestetis. Demikian
terang dr Schultz. Peras lemon, celupkan kapas ke dalam air perasan,
lalu oleskan pada kulit yang terkena gigitan.
Susu
Celupkan
kain ke dalam campuran susu segar dan air, lalu kompreskan pada bekas
gigitan nyamuk. Larutan ini bisa membuat rasa gatal mereda.
Baking soda
Kulit yang meradang akibat gigitan nyamuk bisa diatasi dengan berendam dalam air mandi yang dicampur baking soda, dengan perbandingan 1:3. Campuran ini akan membantu mengatasi rasa gatal hingga iritasi kulit.
Teh
Tumbuh-tumbuhan
herbal bisa bermanfaat sebagai antiradang. Pastikan tehnya sudah
digunakan dan berada dalam suhu ruangan, lalu letakkan kantong teh pada
bekas gigitan nyamuk selama lebih kurang 20 menit. Gigitan nyamuk akan
mereda keesokan harinya.
Bawang putih
Iris
melintang bawang putih, lalu letakkan pada bekas gigitan nyamuk. Selain
bisa membantu mengurangi rasa gatal akibat gigitan nyamuk, bawang putih
juga bisa membantu mengatasi luka pada kulit. Diamkan selama 20-30
menit, lalu aplikasikan lagi keesokan harinya.